Jatuh-Bangun Glodok Elektronik

 Sebelum saat barang dagangannya habis dijarah pada saat krismon 1997-1998, jaringan ritel glodok elektronik pernah meraih 25 gerai. bagaimana sang pendiri, budy zakaria, dengan modalnya sendiri, menghidupkan dan membesarkan kembali toko ritel yang kini tidak cuma menjual barang-barang elektronik ini ?

Bila anda berjalan-jalan ke lokasi kelapa gading buat melacak gerai glodok elektronik ( ge ) dapat dipastikan anda tidak mendapatkan kesusahan. karena, penampilan gerainya di jl. kelapa gading boulevard amat ngejreng. tembok tokonya berwarna kuning cerah dengan motif meteor berwarna-warni tersebut simbol ge. tidak cuma penampilan fisiknya, situs ge pun amat atraktif. dengan warna kuning dan merah yang dominan, website yang jadi wahana penjualan semua produk ge ini tampak menarik. terlihat sekali website ini pun dikelola serius.

Walau namanya menggunakan embel-embel ”elektronik”, nyatanya ge tidak cuma menjual alat-alat elektronik, namun juga beraneka perabot tempat tinggal tangga ( peralatan dapur dan tempat tinggal tangga selainnya ), perkakas tehnik ( suku cadang otomotif, electrical & power tool, dan beraneka perangkat keras selainnya ). tengok saja, lantai satu toko ge di kelapa gading itu banyak diperuntukkan untuk perkakas tehnik, namun lantai dua diisi peralatan kantor, computer, plus bermacam type mainan anak-anak dan hobbyist. toko ini menjual bermacam produk dari beraneka merek, dimulai dari sony, sanyo, panasonic, sharp, lg, toshiba, maspion, philips, samsung, electrolux, pioneer, sampai changhong.

Di jabodetabek, kini ada lima gerai ge. tak hanya ada di kelapa gading, gerai ge juga berlokasi di gedung sarinah ( jakarta pusat ), pondok indah, bumi serpong damai ( tangerang ), dan cikarang.

Kebangkitan dan perubahan ge tidak lepas dari tangan dingin budy zakaria, pendiri dan pemilik jaringan gerai ge. pria kelahiran 10 februari 1953 ini mengungkapkan, ia mengawali bisnis penjualan barang-barang elektronik jadi montir elektronik, dikarenakan iseng ikuti jejak kakaknya yang lebih dulu melakukan profesi ini di glodok. budy remaja pun dengan otodidak pelajari keahlian yang ditelateni kakaknya itu. tidak berselang lama, budy mulai melayani panggilan buat memperbaiki perkakas elektronik yang rusak. “awalnya saya diremehkan sama orang-orang. kata mereka, dapat melakukan perbaikan beneran atau tidak, dik ?” tutur budy menirukan sebagian orang yang memakai jasanya pertama kali. mendengar itu, mental budy pernah menciut. toh, dasar jiwa entrepreneurship-nya cukup kuat, ia tidak cepat-cepat mundur. ”meski keder juga dikarenakan diremehkan, namun terus saya kerjakan pekerjaan itu, ” kata budy.
Share this article :
 
 
Support : Copyright © 2012. Glodok Elektronik - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger